Peramalan Metode Ringan dan Singkat
MAKALAH
MANAJEMEN OPERASIONAL 1
TENTANG
(Peramalan Metode Ringan dan Singkat)
Disusun Oleh :
Virell Parastama
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SUMBAR PARIAMAN
PROGRAM MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam dunia usaha, peramalan
(forecasting) sangat diperlukan untuk mengetahui hal-hal yang akan terjadi di masa
depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Render dan Heizer (2007)
mendefinisikan peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa
masa depan. Menurut Handoko (1999) Peramalan adalah suatu usaha untuk
meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu.
Hal inilah yang menjadi acuan
pembuat makalah membahas mengenai Peramalan
Metode Ringan dan Singkat dalam mata kuliah Manajemen Operasional. Yang menjadikan CV. Wisdom sebagai sampel pembahasan untuk menguji bagaimana sebuah
peramalan (forecasting) dalam dunia bisnis mampu memberikan kontribusi yang
baik dalam mengelola sebuah usaha.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peramalan penjualan produk
barang/jasa CV. Wisdom?
2.
Bagaimana cara CV. Wisdom melakukan
survey lapangan?
3.
Apa itu metode top down forecasting?
1.3
Batasan Masalah
1.
Perusahaan hanya membuat laporan mengenai
produksi jasa bukan produksi barang.
2.
Data yang diamati adalah data CV.
Wisdom mengenai produksi jasa pnggergajian kayu.
3.
Data yang diamati terbatas yakni
hanya periode 2016 dan 2017.
1.4 Tujuan Penelitian
Mengindentifikasi sebuah laporan produksi
perusahaan untuk melakukan peramalan (forecasting) penjualan produksi barang/
jasa untuk waktu mendatang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perusahaan
CV. Wisdom,
merupakan badan usaha berbentuk perseroan komanditer. Dalam hal ini CV. Wisdom mengelola usaha berupa
leveransir, kontraktor, perdagangan umum dan penggergajian kayu/ sawmel. CV. Wisdom beralamat di Desa Cubadak Mentawai,
Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
2.2 Produk Perusahaan/
Badan Usaha
Sebagai
sebuah badan usaha yang bergerak di bidang leveransir atau usaha dagang dan
pemotongan kayu atau sawmel. Produk yang dihasilkan tentu berhubungan dengan
kayu. CV. Wisdom menjual kayu dalam
bentuk rangka seperti papan dan sebagainya, bukan dalam bentuk kayu bulat.
Selain penjualan produk, CV. Wisdom
juga melakukan penjualan jasa berupa pemotongan kayu bulat menjadi kayu dalam
bentuk kerangka.
2.3 Peramalan Dalam
Penjualan Produk
a. Data Pemotongan Kayu
Pada Tahun 20016 dan 2017
BULAN
|
JUMLAH PEMOTONGAN KAYU (m3)
|
|
2016
|
2017
|
|
1
|
15,1
|
18,3
|
2
|
16,7
|
16,9
|
3
|
15,6
|
21,6
|
4
|
25,8
|
21,3
|
5
|
21,7
|
24,7
|
6
|
26,9
|
28,2
|
7
|
27,3
|
28,6
|
8
|
27,5
|
26,5
|
9
|
22,3
|
24,6
|
10
|
28,6
|
26,5
|
11
|
27,4
|
27,6
|
12
|
26,1
|
26,3
|
Dari data statistik di atas dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan permintaann pemotongan kayu yang signifikan mulai dari bulan April. Hal ini berhubungan dengan banyaknya proposal yang dikeluarkankan pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum. Karena rata-rata konsumen penjual kayu adalah para kontraktor dan beberapa perusahaan mabel.
Jika mengambil tolak ukur untuk
peramalan penjualan produk atau jasa CV.
Wisdom, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa penjualan kayu di tahun 2018 ini
tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2016 dan 2017. Disebabkan beberapa agenda proyek
pemerintah rata-rata dimulai sejak April atau Mei.
2.3 Metode Top Down
Forecasting
Metode
“top-down” sering dimulai dengan penggunaan hasil-hasil peramalan berbagai kondisi
bisnis umum yang dibuat oleh para ekonom dalam berbagai lembaga-lembaga
pemerintah dan dalam perusahaan-perusahaan besar serta universitas-universitas.
Ramalan-ramalan seperti ini muncul dalam publikasi-publikasi pemerintah dan
swasta. Disamping itu, ramalan-ramalan yang lebih terperinci dibuat menurut
pesanan yang dibeli oleh organisasi-organisasi yang bergerak khusus dalam
peramalan “ekonometrik” (peramalan kecenderungan ekonomi, penggunaan
prosedur-prosedur statistical dan matematikal). Sebagai contoh, para ahli mungkin
mengatakan bahwa produk nasional bruto tahun yang akan dating sebesar 1.000
triliyun rupiah. Bagi suatu perusahaan yang membuat lemari es, kompor gas,
mesin cuci dan sebagainya, timbul pertanyaan : Bagaimana hal itu akan
mempengaruhi kita? Para peramal dalam perusahaan pertama harus menterjemahkan
peramalan umum ke peramalan bisnis industry-nya di waktu yang akan datang.
Kemudian harus diperkirakan bagian pasar perusahaan (market share), dan
akhirnya, berapa banyak setiap produk perusahaan akan dapat dijual setiap bulan
(peramalan penjualan perusahaan).
Para peramal bisnis sering menggunakan metode peramalan “ekstrinsik”
untuk menyusun ramalan-ramalan khusus bagi produk individual utama atau bagi
kelompok dan kelas produk penting. Metode peramalan ekstrinsik biasanya
digunakan untuk peramalan kelompok-kelompok produk, seperti sepatu atau ban.
Ramalan-ramalan ini biasanya dikembangkan oleh staf pemasaran organisasi.
Metode peramalan ini menganggap bahwa diwaktu yang lalu, ada berbagai hubungan
antara penjualan suatu barang atau kelompok barang dengan satu atau lebih
factor eksternal, seperti pertumbuhan penduduk, tingkat pendapatan, jumlah
orang yang bekerja, atau jumlah rumah baru yang sedang dibangun. Di samping
itu, juga dianggap bahwa perubahan-perubahan dalam factor-faktor eksternal
mempunyai suatu hubungan yang kuat dengan penjualan produk di waktu yang lalu,
dan hubungan ini akan berlanjut di waktu yang akan datang.
Metode statistical yang paling umum digunakan untuk mencari hubungan-hubungan
ini adalah analisis regresi dan korelasi. Untuk menggunakan metode ini,
analis memerlukan data historic yang akan dipakai untuk mengembangkan
persamaan-persamaan regresi, dan mereka juga memerlukan kemampuan untuk dapat
memperkirakan factor-faktor predictor atau variable-variabel “ekstrinsik” dalam
pembuatan suatu ramalan. Estimasi factor-faktor predictor ini harus dilakukan
secara tepat, karena bila salah, peramalan permintaan di waktu yang akan dating
juga menjadi salah.
2.5 Survei
Lapangan
Survei adalah kegiatan untuk
melakukan penelitian atau pemeriksaan dengan cara kompeherensif. Survei bisnis
berarti menampung suara pelanggan baik keinginan atau ketidakpuasan terhadap
perusahaan. Uneg – uneg pelanggan bisa tersalurkan melalui survei itu. Nah,
keuntungan untuk perusahaan melalui survei bisnis yaitu segmentasi pasar
dilakukan secara maksimal, target pemasaran semakin lebih luas dengan peluang
yang ada, posisi usaha dapat dibidik, dan tentu akan lebih fokus pada promosi
produk serta sistem manajemen yang lebih efisien.
Faktor
apa saja yang membuat perusahaan harus melakukan survei :
1. Mengetahui kualitas produk
Seberapa
baguskah perusahaan menurut pelanggan? Baikkah atau justru buruk? Utamanya pada
produksi yang perusahaan keluarkan. Bagaimana kualitas produk itu? Apa kualitas
produk bisa menarik minat si pelanggan atau tidak. Menarik minat pasti membuat
laris produk, tapi harga juga menjadi pertimbangan mereka.
2. Penilaian penjualan perusahaan
Sudah
berapa banyak produk terjual? Apa sampai mengghabiskan stok atau cuma beberapa
lusin saja? Perusahaan bisa melakukan survey bisnis itu sendiri. Perusahaan
juga melihat target yang bisa tercapai dipasar dengan sistem survey ini. Sudah
pasti kalau pelanggan puas pasti banyak pembeli produk.
3. Evaluasi produk
Tidak
ada manusia yang sempurna, yang ada berusaha menyempurnakan. Kalau manusia saja
tidak sempurna apalagi hasil yang diciptakan. Nah, itu yang membuat perusahaan
harus melakukan survey bisnis untuk mengetahui kekurangan produk jangan sampai
membuat pelanggan merasa tidak puas. Solusinya perusahaan bisa mengembangkan
inovasi baru untuk memperbaikinya.
4. Mengetahui kemampuan pesaing
Kepuasan
pelanggan bisa sebanding dengan kekuatan pesaing perusahaan. Kalau pelanggan
puas dengan produk perusahaan sudah pasti pesaing akan sulit mencari perhatian
pelanggan perusahaan kita. Tidak hanya ke pelanggan sendiri, perusahaan juga
bisa melakukan survei ke pelanggan pesaing.
Survey lapangan CV. Wisdom biasanya menyasar pada kebutuhan kontraktor dalam
pelaksanaan proyek pemerintah yakni sekitar bulan Mei hingga Desember. Selain
itu survey juga menyasar para pengusaha developer atau perumahan dan penjualan
kayu untuk masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam
dunia bisnis peramalan (forecasting) menjadi tolak ukur yang teramat penting
untuk mengetahui segmentasi pasar yang akan terjadi di masa depan. Untuk
melakukan sebuah peramalan bisnis, tentu diperlukan data-data akurat masa
lampau yang memberikan gambaran gejolak pasar. Sebuah perusahaan membutuhkan
sebuah laporan produksi/jasa yang mereka kelola sendiri, karena dengan adanya
laporan tersebut mereka mampu mengidentifikasi permintaan dan penawaran dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
*Dari Berbagai Sumber Untuk Materi Perkuliahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar