TENTANG
(Desain dan Analisis Pekerjaan)
Disusun Oleh :
Virell Parastama
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SUMBAR PARIAMAN
PROGRAM MANAJEMEN
TAHUN 2016/2017
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Desain
dan Layanan Pekerjaan”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang
kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalahj ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat.
Pariaman,
September 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata
Pengantar............................................................................. i
BaB I
Pendahuluan...................................................................... ii
A. Latar
Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan..................................................................... iii
A. DESAIN
PEKERJAAN........................................................ 2
a. Pengertian
Desain Kerja........................................................ 2
b. Tujuan
Desain Kerja.............................................................. 2
c. Elemen
Desain Kerja.............................................................. 3
B. ANALISIS
PEKERJAAN..................................................... 4
a. Pengertian
Analisis Kerja...................................................... 5
b. Tujuan
Analisis kerja............................................................. 6
c. Langkah-langkah
utama analisis pekerjaan........................ 7
d. Jenis-jenis
analisis pekerjaan................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu
proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup tenaga kerja baik
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan lainnya untuk dapat menunjang aktivitas
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa
inggris disebut HRD atau human resource department bahkan ada yang menyebutnya
HCD atau Human Capital Division. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya
manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut
desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
a. Apa
devenisi desain pekerjaan?
b. Apa
devenisi analisis pekerjaan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalh ini
adalah:
a. Untuk
mengetahui memahami tentang devenisi desain pekerjaan.
b. Untuk
memahami tentang devenisi analisis p-ekerjaan serta penjelasan yang lebih
detail.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESAIN PEKERJAAN
a. Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.
b. Tujuan Desain
Pekerjaan
Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja
supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi.
c. Elemen-elemen Desain
Pekerjaan.
·
Elemen organisasional
Elemen-elemen organisasional pada desain pekerjaan bersangkutan
dengan efisiensi. Pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong
karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum. Elemen-elemen
organisasional mencakup pendekatan mekanistik, aliran kerja, dan
praktek-praktek kerja.
o
Pendekatan mekanistik
o
Aliran kerja
o
Praktek-praktek kerja
·
Elemen lingkungan
Aspek kedua desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen
lingkungan. Seperti hampir dalam semua kegiatan personalia, para perancang
pekerjaan tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen
lingkungan pokok dalam perancangan pekerjaan-pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya karyawan
potensial, dan pengharapan-pengharapan sosial.
o
Kemampuan dan
ketersediaan karyawan.
o
Pengharapan social
·
Elemen keperilakuan
Ada beberapa elemen keprilakuan yang perlu dipertimbangkan dalam
desain pekerjaan yaitu :
o
Otonomi yang berarti
mempunyai tanggung jawab atas apa dilakukan.
o
Variasi yang apabila
kurangnya variasi pekerjaan maka akan menimbulkan kebosanan, selanjutnya
menimbulkan kelelahan sehingga timbul kesalahan-kesalahan
o
Identitas tugas, bila
pekerjaan tidak mempunyai identitas menimbulkan karyawan kurang tanggung jawab atau
kurang puas atas hasil pekerjaannya
o
Umpan balik, bila
pekerjan memberikan umpan balik atas seberapa baik pekerjaan maka karyawan
termotivasi untuk melaksanakan dengan baik
B.
ANALISA PEKERJAAN
a. Pengertian Analisis Pekerjaan
Yang dimaksud dengan analisis pekerjaan adalah proses
pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
pekerja yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview
terhadap pekerja dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.
ni akan menghasilkan suatu daftar uraian pekerjaan pernyataan
tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standart
kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan
bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya
secara memuaskan.
b. Arti pentingnya Analisis Jabatan
Analisis pekerjaan adalah studi sistematis mengenai tugas,
kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan, serta pengetahuan,
kemampuan, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Analisis pekerjaan adalah titik awal untuk hampir semua fungsi personalia dan
analisis ini sangat penting untuk mengembangkan cara penilaian personalia
(Wheaton & Whetzel, 1997).
Analisis pekerjaan dilakukan oleh individu yang sungguh memahami
orang-orang, pekerjaan dan keseluruhan sistem organisasi. Dalam realitanya
analisis pekerjaan dilaksanakan oleh pakar job analysis, Job Analyser dari
luar, supervisor, dan manager. Orang yang menganalisis pekerjaan harus terlatih
dalam metode penelitian dasar selain itu juga harus ahli dalam teknik
pengukuran objektif agar dapat menghasilkan analisis yang akurat.
Dalam proses analisis pekerjaan terdapat tiga tahapan penting yaitu :
Dalam proses analisis pekerjaan terdapat tiga tahapan penting yaitu :
·
Mengumpulkan
informasi,
·
Menganalisis dan
mengelola informasi jabatan, dan
·
Menyusun informasi
jabatan dalam suatu format yang baku.
Analisis pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan
uraian jabatan yang baik pula, dan kemudian dapat dijadikan bahan baku yang
baik untuk proses pengelolaan SDM yang lain (evaluasi jabatan, rekrutmen dan
seleksi, manajemen kinerja, penyusunan kompetensi, pelatihan).
Analisis pekerjaan adalah suatu proses, sedangkan produknya
adalah deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan. Analisis
pekerjaan pada intinya terdiri dari rangkaian sejumlah informasi yang
digali melalui pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pertanyaan dalam analisis
pekerjaan itu dapat dirumuskan sebagai berikut :
What :
menanyakan tentang apa yang dikerjakan pada jabatan tersebut atau tugas-tugas
apa sajakah yang terdapat pada jabatan tersebut.
How :
terkait dengan informasi tentang bagaimana mengerjakan pekerjaan atau
tugas-tugas dalam jabatan tersebut atau terkait dengan cara/ prosedur
pelaksanaan tugas.
Why :
menyangkut penggalian informasi tentang mengapa tugas-tugas dalam jabatan
tersebut dilakukan atau untuk tujuan apa tugas-tugas tersebut dikerjakan.
Skill
involved : kecakapan/ kepandaian/ ketrampilan apakah yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan/ tugas-tugas tersebut.
Begitu pentingnya analisis jabatan ini sehingga mengharuskan
organisasi untuk tetap melakukan uraian terhadap jabatan dalam organisasi dapat
berjalan dengan lancar. Terdapat enam alasan penting mengapa analisa
jabatan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi :
1.
Organisasi baru
dibentuk. Uraian jabatan pada hakikatnya sama pentingnya dengan alasan
mengapa organisasi itu dibentuk. Setiap organisasi yang baru muncul atau
dibentuk tentu akan memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan organisasi
lain yang telah terbentuk. Karena organisasi itu baru dibentuk, maka
penting sekali untuk menjelaskan atau menguraikan pekerjaan-pekerjaan apa saja
yang akan dilakukannya
2.
Pembentukan suatu
pekerjaan baru. Alasan ini mengadu pada munculnya jenis pekerjaan yang
baru dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya. Bila
organisasi yang baru dibentuk tidak memunculkan jenis pekerjaan yang baru, maka
uraian jabatan tidak perlu dilakukan.
3.
Karyawan tidak paham
terhadap pekerjaannya. Ada sebagian karyawan, terutama yang baru diterima
tidak memahami apa yang akan dikerjakannya nanti. Walaupun dalam iklan lowongan
pekerjaan mereka sudah tergambarkan jenis pekerjaan apa yang
dibutuhkan. Uraian pekerjaan sangat penting untuk menyamakan pandangan
terhadap jenis pekerjaaan yang akan dilakukan.
4.
Tumpang tindih dan
konflik. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya seringkali
melakukan pekerjaan yang sama meskipun mereka berada dalam bidang berbeda.
Kondisi ini dapat mengakibatkan salah paham atau konflik terutama dalam hal
pertanggungjawaban atas pekerjaan. Hal ini tentu disebakan oleh belum jelasnya
pekerjaan masing-masing karyawan.
5.
Arus kerja tidak
lancar. Dalam arus kerja, pekerjaan yang satu tentu berhubungan dengan
pekerjaan yang lainnya. Apabila satu pekerjaan belum memahami keana pekerjaan
itu diteruskan maka kondisi itu dapat mengakibatkan terhentinya proses pada
pekerjaan yang lain.
6.
Sistem penggajian tidak
konsisten. Uraian jabatan akan memberikan batasan-batasan terhadap
pekerjaaan yang akan dilakukan. Semakin banyak jenis pekerjaan yang dilakukan
tentu akan semakin besar kompensasi (gaji) yang diperoleh. Ketidakjelasan
terhadap jenis pekerjaan yang dilakukann akan menyebabkan tidak adanya
konsistensi dalam hal pemberian imbalan gaji.
c. Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan dipakai untuk berbagai tujuan, baik sektor
publik maupun sektor swasta. Berikut ini tujuan dari analisis pekerjaan :
Terdapat 12 macam tujuan diadakannya analisis pekerjaan,
diantaranya adalah:
1. Job description,
Yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat
pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi
pekerjaan atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
2. Job classification,
Penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas,
kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu.
Rencana sistematika tradisional biasanya didasarkan pada garis kewenangan
organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi, dan
tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
3. Job evaluation,
Suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan
masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang
terkait.
4. Job design
restructuring,
Meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan
merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
5. Personnel
requirement/specifications
Berupa penyusunan persyaratan-persyaratan atau
spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti
pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills), ketangkasan(aptitudes),
sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang diperlukan bagi
keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
6. Performance
appraisal,
Tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan
maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-keputusan
administrasi, seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off), pemindahan(transfer),
kenaikan gaji, memberi informasi kepada para pekerja tentang
kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan
pekerjaannya masing-masing.
7. Worker
training,
Untuk tujuan-tujuan pelatihan.
8. Worker
mobility,
Untuk tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika
masuk-keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan
okupasi-okupasi tertentu.
9. Efficiency,
Ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan
rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi
tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur kerja, susunan
kerja dan standar-standar kerja.
10. Safety,
Sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada
identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman,
kondisi-kondisi lingkungan.
11. Human resource
planning,
Ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui
suatu organisasi untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus
memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
12. Legal requirements,
Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan
dengan organisasi.
d. Langkah Langkah
Utama dalam Analisis Pekerjaan
Dessler menyatakan ada enam langkah dalam analisis pekerjaan.
Adapun keenam langkah tersebut adalah sebagai berikut;
o
Menentukan bagaimana
untuk menggunakan informasi yang didapat.
Mengetahui cara menggunakan data yang diperoleh akan memberikan gambaran bagaimana untuk mengumpulkan data tersebut. apakah dengan menggunakan wawancara atau questionaire.
Mengetahui cara menggunakan data yang diperoleh akan memberikan gambaran bagaimana untuk mengumpulkan data tersebut. apakah dengan menggunakan wawancara atau questionaire.
o
Meninjau informasi
dasar dyang relevan, seperti bagan organisasi, bagan proses dan deskripsi
pekerjaan.
o
Memilih posisi yang
dapat mewakili. Ada banyak pekerjaan yang serupa untuk dianalisis, sehingga
perlu mengambil sample pekerjaan tersebut untuk dianalisis.
o
Menganalisis
pekerjaan. Mengumpulkan data aktifitas pekerjaan, perilaku karyawan yang
dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan manusia yang dibutuhkan
untuk melakukan pekrjaan itu.
o
Memverifikasi
informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut
dilakukan oleh atasan langsung. hal ini kan membantu mengonfirmasikan bahwa
informasi itu benar dan lengkap.
o
Membuiat deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah daftar tertulis yang
mendeskripsikan aktifitas dan tanggung jawab dari pekerjaan, juga kondisi
pekerjaan serta bahawa dan keamanan dari suatu pekerjaan, Spesifikasi pekerjaan
meringkas mutu, kualitas dan keterampilan dan latar belakang pribadi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
e.
Jenis Analisis
Pekerjaan
1. Analisis
Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga
aspek, antara lain tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana
suatu kedudukan harus bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan
bagian pelaksanaan, skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang
memegang suatu kedudukan, kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai
kelayakan.
Analisis Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented
Jobs Description atau RODs) Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini
merupakan suatu kehidupan kecil di dalam program-oriented budget yang
bermanfaat bagi produktivitas.
2. Analisis
Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented Jobs Description atau RODs)
Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini merupakan
suatu kehidupan kecil di dalam program-oriented budget yang
bermanfaat bagi produktivitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa:
a. Pengertian
Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan
kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional.
b. Tujuan
Desain Pekerjaan
Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja
supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi.
c. Analisis
pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang pekerja yang
dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja
dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam materi yang kami suguhkan masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu kritikkan dan saran yang membangun sangan
sangat kami harapkan dari pembaca.
*Dari Berbagai Sumber Untuk Materi Perkuliahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar