Berbagi Selagi Bisa Berbagi

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 21 Februari 2019

Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis


Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel inidiukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaanaudit yang dibuat oleh auditor.

Menurut Standar pekerjaan lapangan pertama Profesional AkuntanPublik (SPAP) mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai yaitu:
”Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”
Alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat :
1.    Memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat untuk mencukupi situasi yang dihadapi Jika kantor akuntan public ingin meminimalkan kewajiban hukum dan mempertahankan reputasi yang baik dalam masyarakat bisnis, bukti yang tepat yang mencukupi harus di peroleh.
2.    Membantu menjaga biaya audit tetap wajar Agar tetap kompetitif (dapat bersaing), kantor akuntan public harus menjaga kewajaran biayanya.
3.    Menghindarkan kesalahpahaman dengan klien Menghindari kesalah pahaman dengan klien sangan diperlukan untuk , membina hubungan baik dengan klien dan memfasilitasi pekerjaan berkualitas tinggi dengan biaya wajar.
            Contoh : andaikan auditor telah menginformasikan kliennya bahwa audit akan selesai sebelum tanggal 30 Juni tetapi belum juga selesai hingga bulan Agustus karena penjadwalan staf yang kurang baik. Klien mungkin kesal dengan kantor akuntan ini dan bahkan dapat mengajukan tuntutan atas pelanggaran kontrak.
Sebelum memulai pembahasan, ada 2 istilah risiko yaitu :
1.      Risiko audit yang dapat di terima (acceptable audit risk) :
Ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material setelah audit di selesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang diterima lebih rendah , ini berarti auditor menginginkan kepastian yang lebih besar bahwa laporan keuangan tidak mengantung salah saji
Resiko nol persen berarti kepastian , risiko 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
2.      Risiko Inheren (inherent risk)
Ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang      material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifanpengendalian internal. Sebagai contoh, jika auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada salah saji yang material dalam akun seperti piutang usaha, auditor akan menyimpulkan bahwa ada risiko inheren yang tinggi pada akun piutang usaha tersebut.
Penilaian risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian yang penting dari perencanaann audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibututhkan untuk peungasan tersebut. Sebagai contoh, jika risiko inheren untuk persediaan tinggi karena masalah penilaian yang rumit, lebih banyak bukti yang harus dikumpulkan dalam audit persediaan, dan staf yang lebih berpengalaman harus di tugaskan untuk melakukan pengujian dibidang ini.

Tidak ada komentar:

Post Top Ad

Your Ad Spot