Pemahaman akan perilaku
konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar.
Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat
menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.Tapi bagaimanapun
juga ketidak puasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan
konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak
memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis
perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang
dapat memuaskan para pembeli.
Teori
perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan pada
teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan
kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan kepuasan
(utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut,konsumen dihadapkan pada kendala
pendapatan dan harga komoditas.Sementara itu, preferensi dan variabel yang lain
dianggap tetap atau konstan yang disebut
dengan istilah ceteris paribus.
Pada teori ekonomi mikro,
teori konsumen hanya mempertimbangkan darisisi kuantitas. Keputusanindividu
konsumen diturunkan dari perilaku konsumen di dalam memaksimumkan utilitas
dengan kendala pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar